twitter rss
peluang usaha peluang usaha

Peran Serangga Sebagai Vector Penyakit Virus

 
 PERAN SERANGGA SEBAGAI VECTOR PENYAKIT VIRUS    

Penyakit yang disebabkan oleh virus dengan vektor serangga diantaranya demamberdarah dengue, yellow fever, Japanese encephalitis, tick borne encephalitis.

1.Nyamuk Aedes sp
A.Taksonomi
Kingdom     : Animalia
Phylum     : Arthropoda
Class         : Insecta
Ordo         : Diptera
Family     : Culicidae
Genus         : Aedes
Spesies         : Aedes albopictus
  Aedes aegypti

B.Virus yang Disebarkan1.
Dengue Haemoragic Fever ( DHF )
Virus dengue adalah virus golongan flavivirus kelompok arbovirus B.
Divisio     : Protiphyta
Kelas         : Mikrotatobiotes
Ordo         : Virales
Famili         : Flaviridae
Genus         : Flavivirus

2. Yellow fever.
Virus demam kuning adalah virus arbovirus B.Diman RNA berukuran 40 – 50 nM yang secara antigenik tergolongdalam flavivirus (kelompok arbovirus B).Flavivirus adalah virus RNA berutas tunggal dalam bentuk ikosahedral danterbungkus di dalam sampul lemak. Virion berdiameter 20 sampai 60 nm,berkembangbiak di dalam sitoplasma sel dan menjadi dewasa dengan membentuk kuncup dari membran sitoplasma. Virus ini menginfeksi monosit,makrofag dansel dendritik. Mereka menempel pada permukaan sel yang spesifik melaluireseptor dandiambil oleh sebuah vesikula endosomal. Di dalam endosoma terjadipenurunan pH yang menginduksifusi membran endosomal denganselubung (amplop)virus. Dengan demikian, kapsid mencapai sitosol,membusuk danmelepaskan genom.Pengikatan reseptor serta fusi membran yang dikatalisis oleh protein E,yang mengubah konformasi pada pH rendah, yang menyebabkan penyusunankembali dari90 homodimer menjadi 60 homotrimer .Setelah memasukkan selinang, genom virus direplikasi di retikulum endoplasma kasar (REkasar) dandalam apa yang disebutvesikula.Pada awalnya, bentuk dewasa dari partikel virus diproduksidi dalam REkasar, M-protein yang belum dibelah untuk membentuk protein yang matangsehinggadinotasikan sebagai prM (prekursor M) dan membentuk ikatan kompleksdengan protein E. Partikelyang belum matang diproses dalam aparatus golgi olehprotein furin , yang memotong prM menjadi M. E yang dilepaskan dari ikatankompleks tersebut akan berada dlam partikel dewasa dan menular melalui virion.
Klasifikasi :
Divisio     : Protiphyta
Kelas         : Mikrotatobiotes
Ordo         : Virales
Famili         : Flaviridae
Genus         : Flavivirus
3.Chikungunya
Virus Arbovirus Kelompok A yaitu (Seri TH 35)
Klasifikasi :
Divisio     : Protiphyta
Kelas         : Mikrotatobiotes
Ordo         : Virales
Famili         : Togaviridae
Genus         : Alpha virus

C. Jenis Penyakit
Virus dengue menyebabkan penyakit DBD ( Demam BerdarahDengue) . Flavivirus kelompok arbovirus B menyebabkan penyakit yellowfever ( demam kuning ). Sedangkan kelompok arbovirus A genus alpha virusmenyebabkan penyakit chikungunya atau flu tulang.
 D.Penularan dan Penyebaran1.
DBDVirus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitannyamuk aedes aegypty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody danterbentuklah kompleks virus-antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasisystem komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a,dua peptida yang berdaya untuk histaminedanmerupakanmediatorkuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah danmenghilangkanplasmamelalui endotel dinding itu.Terjadinya trobositopenia, menurunnya fungsi trombosit danmenurunnya faktor koagulasi (protombin dan fibrinogen) merupakanfactor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama perdarahansalurangastrointestinalpada DHF. Yang menentukan beratnya penyakitadalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnyavolume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diathesishemorrhagic, renjatan terjadi secara akut. Nilai hematokrit meningkatbersamaan dengan hilangnya plasma melalui endotel dinding pembuluhdarah. Dan dengan hilangnya plasma klien mengalami hipovolemik.Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoxia jaringan, acidosismetabolicdankematian.Dimulai dari manusia yang terinfeksi dengue. Orang ini akan memilikivirus dengue dalam darahnya (viremia) selama kurang lebih lima hari.Pada masa viremia ini, jika seekor nyamuk betina menggigit orangtersebut dan menghisap darahnya, berbagai komponen yang berada dalamdarah ikut terhisap, termasuk virus dengue. Kemudian virus dengueberkembang biak di dalam tubuh nyamuk. Apabila kelenjar ludah nyamuk  juga terinfeksi virus dengue, maka nyamuk dapat menyebarkan denguekepada manusia yang sehat.

2.Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit yang hampir mirip penyebarannyadengan demam berdarah dengue. Sama-sama ditularkan melalui vector nyamuk Aedes aegypti, namun berbeda dalam klasifikasi family,genus,serta kelompok arbovirus.

3.Yellow fever (Demam Kuning)
Demam Kuning: Penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh virus yangdisebut Flavivirus . Pada kasus-kasus yang parah, infeksi virus menyebabkandemam yang tinggi, perdarahan kedalam kulit, dan necrosis (kematian) darisel-sel dalam ginjal dan hati. Kerusakan yang dilakukan pada hati dari virusberakibat pada jaundice yang parah yang menguningkan kulit. Makanya,"kuning" dalam "demam kuning." Virus dari demam kuning ditularkan padakebanyakan kasus-kasus oleh gigitan nyamuk. Pada setting-setting kota,demam kuning mungkin ditularkan dari orang ke orang oleh nyamuk Aedesaegypti.

Virus demam kuning terutama ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedesaegypti,tetapi nyamuk lain seperti "nyamuk macan" ( Aedes albopictus) jugadapat berfungsi sebagai vektor untuk virus.Seperti arbovirus yang ditularkanmelalui nyamuk, virus demam kuning diambil oleh nyamuk betinayangmenghisap darah orang yang terinfeksi. Virus mencapai perut nyamuk, dan jika konsentrasi viruscukup tinggi, maka virion dapat menginfeksi sel epiteldan bereplikasi di sana. Dari sana mereka mencapai haemocoel (sistem darahnyamuk) dan dari sana menuju kelenjar ludah. Ketika nyamuk mengisap darahwaktu berikutnya, ia menyuntikkan air liur ke dalam luka, dan dengandemikian virus mencapai darah orang yang digigit.Masa inkubasi dari demam kuning pada tubuh manusia adalah 3 hingga 6hari, tapi dapat juga lebih lama.Penyakit yang berkembang sempurna terdiridari tiga periode klinis yaitu : Infeksi (viremia, pusing,sakit punggung, sakitotot, demam, mual, dan muntah),Remisi (gejala infeksi surut), dan Intoksikasi(suhu mulai naik lagi, pendarahan di usus yang ditandai dengan muntahanberwarna hitam,albuminuria, dan penyakit kuning akibat dari kerusakan hati).Pada hari ke delapan, orang yangterinfeksi virus ini akan meninggal atausebaliknya akan mulai sembuh. Laju kematiannya kira-kira 5%dari

 
keseluruhan kasus. Sembuh dari penyakit ini memberikan kekebalan seumurhidup.Penyakit ini sangat menular jika anggota masyarakat yang rentan dalam jumlah banyak hidup bersama-sama dengan vektor nyamuk dengan densitasyang tinggi; tidak menular melalui kontak atau benda yang tersentuhpenderita. Masa (periode) inkubasi ekstrintik pada Ae. aegypti umumnyaberkisar antara 9 – 12 hari pada temperatur daerah tropis, dan pada umumnya jika sudah terinfeksi maka seumur hidup virus akan terus berada di tubuhnyamuk.

E. Penyebaran di Lingkungan
1.DHF dan chikungunya.Virus dari DHF dan chikungunya ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedesaegypti. Namun virus DHF juga dapat disebarkan oleh nyamuk Aedesalbopictus.

2.Yellow FeverVirus dari demam kuning ditularkan pada kebanyakan kasus-kasus olehgigitan nyamuk. Pada setting-setting kota, demam kuning mungkin ditularkandari orang ke orang oleh nyamuk Aedes aegypti. Di hutan, demam kuningditularkan dari monyet-monyet ke manusia oleh nyamuk-nyamukyangberkembang biak dalam lubang-lubang pohon di hutan-hutan hujan.

2.Nyamuk Culex sp
A.Taksonomi
Kingdom     : Animalia
Filum         : Arthropoda
Kelas         : Serangga (Insecta)
Ordo         : DipteraFamili : Culicidae
Genus         : Culicini
Spesies         :Culex fatigans

B.Virus yang DisebarkanVirus dengue ( sama halnya dengan Aedes sp ) dan Virus Japaneseenchepalitis.

C. Jenis PenyakitVirus dengue menyebabkan penyakit demam berdarah dengue. Virus Japaneseenchepalitis menyebabkan penyakit radang otak.

D.Penularan dan Penyebaran
Mekanisme penularan virus JE pada manusia terjadi karenanyamuk
Cx. tritaeniorhynchusmenggigit manusia yang ada di sekitarnya.Selain itu, dapat juga terjadi karena jumlah babi yang menderita viraemia(mengandung virus JE) menjadi banyak sehingga cadangan virus di alammeningkat dan mudah ditularkan pada manusia. Awalnya virus JapaneseEncephalitis berkembang biak dalam tubuh babi. Lalu, nyamuk betina Culexmengisap darah babi dan menularkan virus ini saat menggigit manusia.

3.Lalat
A.Taksonomi
Phylum     : Arthropoda, Clasis Insecta
Ordo         :Diptera
Familia     : Dictyoptera (Muscidae)
Spesies     :Musca domesticaL.

B.Virus yang DisebarkanVirus Avian Influenza ( H5N1).
C.Jenis PenyakitVirus ini meneyebabkan penyakit flu burung.
D.Penularan dan PenyebaranVirus JE (Flavivirus, Togaviridae) adalah penyebab radang otak pada manusiayang ditularkan dari babi melalui gigitan nyamuk Di Indonesia kasus JE pertama kali dilaporkan oleh Kho et al. (1972)berdasarkan gejala klinis dan terdapatnya antibodi penghambat aglutinin (HI)terdapat virus Nakayama Japanese encephalitis dalam darah orang penderita.Van Peenen et al. (1974a) berhasil mengisolasi virus JE pertama kali dari poolnyamuk  Culex tritaeniorhynchus yang dikoleksi dari sekitar kandang babi diKapuk, Tanggerang. Penelitian-penelitian lebih lanjut (Koesharyono  et al.,1973; Van Peenen et al., 1974b, 1975) tentang ekologiJE dengan fokus babisebagai inang amplifier, dan berakhir dengan kesimpulan Cx.tritaeniorhynchus  sebagai vektor utama JE. Olson  et al., (1985) melaporkanselain dari nyamuk  Cx. Tritaeniorhynchus ,virus JE juga dapat diisolasi dari jenis nyamuk   Cx. gelidus ,  Cx. fuscocephalus  dan  Cx. Vishnui  yang dikoleksidari Kapuk, Indonesia.Di daerah tropis, virus JE senantiasa beredar di antara nyamuk, burung danbabi (Harwood dan James, 1979; Blaha, 1989). Berbagai jenis burung airseperti burung Heron (burung cangak atau kowak) dan Egret (burung kuntul)merupakan resevoar utama atau inang pemelihara (maintenance host  )di alambagi virus JE. Adapun babi merupakan inang amplifier (
amplifier host )yangdapat menunjukan gejala klinis terutama pada babi-babi bunting. Infeksi padamanusia dan kuda dapat menyebabkan gejala encephalitis yang hebat danfatal, meskipun sebenarnya manusia dan kuda hanya sebagai inang insidental( incidental host ). Infeksi yang tidak menampakkan gejala klinis juga terjadipada sapi, domba, dan kambing, serta hewan lain seperti anjing, kucing,rodensia, kelelawar, ular dan katak.Mekanisme penularan virus JE pada manusia terjadi karena nyamuk  Cx.tritaeniorhynchus yang seharusnya bersifat zoofilik populasinya menjadibanyak sekali atau terjadi kenaikan yang mendadak dari populasi nyamuk dansehingga dengan terpaksa nyamuk inipun menggigit manusia yang ada disekitarnya. Selain itu, dapat juga terjadi karena jumlah babi yang menderitaviraemia (mengandung virus JE) menjadi banyak sehingga cadangan virus dialam meningkat dan mudah ditularkan pada manusia.Pada nyamuk 
Cx. tritaeniorhynchus menyimpulkan bahwa perbanyakan virusJE terutama terjadi pada sel-sel epitel usus tengah bagian posterior, sel-sellemak jaringan lainnya merupakan penunjang sehingga sel-sel kelenjar ludahmenjadi terinfeksi virus secara berat dan permanent (Doi, 1970). Virus juga berkembang biak dalam sel-sel ovaria nyamuk ini (Hsu et al., 1975). Secaraeksperimental terbukti bahwa virus JE dapat ditularkan secara transovarialpada nyamuk   Aedes aegypti  dan   Ae togoi (Rosen  et al., 1979).Menurut Edelman et al.
,(1975) di daerah tropis yang virus denguenyaendemis, penyakit yang disebabkan oleh arbovirosis grup B yang lain, tidak banyak terdapat, tetapi di daerah beriklim sedang penyakit yang disebabkanoleh arbovirosis grup B selain dengue, lebih banyak terdapat. Adakecenderungan pula bahwa daerah tropis yang kadar antibodinya terhadapdengue rendah, kadar antibodi terhadap JE tinggi, demikian sebaliknya. VirusJE juga akan kurang berpengaruh terhadap orang yang pernah mendapatinfeksi virus dengue. Jalur penularan adalah lalat menghisap cairan dari pakandan feses busuk yang mengandung pathogen konsentrasi tinggi. Hal itudilakukan berulang dan berpindah tempat, termasuk memuntahkan ekskresi kelain tempat ketika hinggap. Akhirnya bahan/material infeksius itu masuk keusus 3 jam setelah makan. Jalur-jalur tersebut mempunyai resiko lebih tinggidaripada penularan dengan melalui kaki atau badan lalat.SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYEBAR BAKTERIPenyakit yang disebabkan oleh bakteri dengan vektor serangga diantaranyaTifus

 1.Kutu
A. Bakteri yang disebarkanBakteri yang disebarkan adalah rickettsiaTaksonomi dari rickettsia
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Alpha Proteobacteria
Order : Rickettsiales
Family : Rickettsiaceae
Genus Rickettsia
Species : Rickettsia typhi

B.Jenis penyakitBakteri rickettsia menyebabkan penyakit tifusC.

Penularan dan pencegahan R. typhi
memperoleh bahan makanan dari darah yang diambil oleh spesiesinang.R. typhi
masuk dan tumbuh di dalam sel epitel usus dari kutu dan keluarbersama dengan tinja yang dikeluarkan kutu.R. typhi
yang berada pada tinja darikutu tersebut menjangkiti tikus dan manusia melalui inokulasi intrakutan denganpenggarukan kulit, atau perpindahan oleh jari ke dalam membran lendir. Selain itubakteri ini juga mampu menjangkiti manusia dan tikus melalui gigitan oleh kututikus tersebut.
R. typhi tidak menyebar secara efektif ke sel-sel lainnya sampaipertumbuhannya di dalam sel inang (yang dilakukan secara pembelahan biner)telah selesai melakukan penggandaan jumlah bakteri, yang pada akhirnyamembuat sel inang retak dan pecah serta membebaskan sejumlah besarR. Typhi .Penggandaan diri oleh mikroba ini terutama terjadi di jaringan endothelium.Kehancuran sel endothelial menyebabkan kerusakan jaringan, organ, dankehilangan darah. R. typhi berkembang dengan subur di lingkungan dengan konsentrasipotassium yang tinggi dan konsentrasi glukosa yang rendah. Sistem transport padamembran sel digunakan oleh bakteri ini untuk memperoleh molekul seperti ATPdan asam amino dari sel inang. Ketidak-mampuannya untuk menjaga kadar nutrisiyang penting seperti ATP, membuat R. typhi relative non-motile. Sifat non-motile ini mengakibatkan bakteri tersebut melakukan penggandaan di dalam selinang, yang akhirnya membuat sel inang tersebut pecah. Meskipun begitu, R.typhi juga memiliki proses metabolisme sendiri yang dapat menghasilkan ATPdan protein bagi dirinya. R. typhi
masuk ke sel secara fagositosis, yakni suatuproses di mana mikroorganisme masuk ke sel melalui membran sel dan kemudianmelepaskan diri dan melakukan replikasi dalam sitoplasma dari sel lain. R. typhi  tidak dapat dibiakkan pada media tiruan seperti yang tersedia di laboratorium.Organisme ini harus ditumbuhkan dengan cara lain, contohnya dengan kultur selatau pada hewan.

D.Penyebaran di LingkunganRickettsia typhi merupakan tifus endemik yang biasa terjadi di area tidak higienis dan kawasan miskin dengan temperatur yang dingin. Tifus ini biasa
disebut “demam bui”. Bakteri ini disebarkan oleh kecoa, lalat, dan musang
terbang  
Rickettsia prowazekii merupakan tifus epidemik. Ini terjadi pada seseorangyang pernah terjangkit tifus, re-aktivasi



  1. maaf apa ini tidak memilik daftar pustaka?

Posting Komentar